Semuanya baik-baik saja bu, semuanya bisa aku lewati, semuanya bisa aku jalani, semuanya baik-baik saja bu.
Aku tau ibu pasti kawatir di sana, jangan cemas ibu aku baik-baik saja, hanya semuanya terasa sedikit berat akhir-akhir ini, studyku seperti duri yang menusuk kakiku, menahan berat langkahku, ibu jangan kawatir aku pasti bisa terus melangkah bu, walau sedikit berat bagiku, aku yaqin bisa, bu jika nanti aku pulang aku ingin sekali bercerita seperti dulu, melihat ibu tersenyum, tertawa, dan bahagia juga bangga. bu maafkan anakmu yang manja, jika sampai saat ini belum bisa pulang, anakmu kangen tapi di sini aku harus terus berusaha walau sedikit sulit, bu maafkan anakmu yang belum mampu mewujudkan mimpimu, belum mampu membuatmu bangga, tapi aku yaqin suatu saat nanti aku pulang dan bisa menatapmu kembali, bu maafkan anakmu yang manja ini, karena sampai saat ini masih terlalu kekanak-kanakan, maaf ya bu anakmu belum bisa menjenguk.
Ibu maafkan anak manjamu ini, karena sampai saat ini masih menjadi beban bagimu, maafkan aku ibu, aku terlalu manja padamu sampai-sampai aku lupa bahwa aku laki-laki yang harus memiliki tanggung jawab terhadap diriku sendiri, maafkan aku ibu jika aku masih belum bisa pulang menjengukmu, aku akui aku sangat manja dan butuh ibu di sini, saat ini aku sangat rindu ibu. Ibu maafkan anakmu yang manja ini ya......
Ibu, aku selalu kangen ibu, aku selalu rindu ibu, aku selalu sayang ibu, sekali lagi maafkan aku ibu.
Bu...
jangan kawatir ibu aku pasti pulang, hanya saja bukan sekarang, anak manjamu belum bisa pulang, ibu baik-baik di sana, ibu jangan nangis lagi, ibu yang tenang ya.
Bu....
bayak hal yang ingin aku ceritakan padamu, ibu aku merasa cengeng saat jauh darimu, aku hampir menangis setiap hari karena kangen sama ibu, bu kalau nanti aku pulang boleh kah aku cerita kepadamu, betapa sulitnya aku jauh darimu, betapa rindunya aku saat tak lagi bisa mendengarmu, ibu aku kangen sama ibu, aku kangen.
Ibu....
maafkan anak manjamu, maafkan aku yang tak bisa mengantarmu keperistirahatan terakhirmu, maafkan aku yang tak bisa memelukmu saat terakhir, dan tak bisa menemanimu saat terakhi, dan tak mendengar kata terakhirmu.
hari ini aku menangis karena rinduku padamu, ingetanku tertuju padamu sebuah kisah yang selalu aku rindukan, sebuah kisah yang hanya bisa aku kenang, perjuangan seorang wanita tanpa rasa lelah untuk buah hatinya, dan aku merasa banyak berhutang atas dirimu, sedangkan aku takan pernah mampu membalas secuilpun dari kasih sayangmu.
IBU....
maafkan anak manjamu ini, samapai saat ini janjiku dan inginmu belum terpenuhi, hal yang mungkin membuatmu tersenyum disana, tapi semuanya terasa berat ibu, ingin rasanya aku bercerita banyak bersamamu, di pangkuanmu, dan mulai terlelap dalam dekapmu, tapi aku tau itu hanya mimpiku, dan kini aku harus berjuang menghadapi mimpiku, untuk menatap senyummu di surga sendiri, doa dan harapan itu masih ku genggam erat semoga aku mampu mewujudkannya. aminn
No comments:
Post a Comment