Monday 20 June 2016

Wahai Wanita Pemabca Surat ku

Wahai wanita pembaca surat ku......

terimakasih telah setia menemaniku selama ini, dan terimakasih ku padamu telah menjadi wanita pilihan hati ku yang setia menjaga setia ku.

Wahai wanita pembaca surat ku...

Taukah kau saat ku tulis surat ini ingatan ku kembali pada masa 2 tahun lalu, di mana aku bertemu dan menatap wanita yang begitu istimewa disana, dan setelah itu aku tak lagi bisa berpaling dari senyumnya, matanya, suaranya dan semua tentang nya.

Wahai wanita pembaca surat ku...

Dua tahun lalu hingga detik ini harus ku akui bahwa hanya dialah wanita kedua yang ku sayang dengan dan ku cinta, dia menjadi wanita teristimewa kedua yang ku punya dalam hidup ku. taukah kau, sesekali dalam doaku aku beranikan menyebut nama nya, dan seraya berucap memohon dalam rintihan doa ku pada Nya.

Wahai wanita pembaca surat ku.....

Dua tahun yang lalu mungkin tak pernah terbayangkan bagi kita, akan mampu bersama melangkah sampai sejauh ini melewati badai cobaan dan tajamnya cemburu serta curiga, dengan menjaga dan saling percaya. Dua tahun yang lalu bukanlah waktu singkat bagi kita saling mengenal dan memahami, selama dua tahun ini kita merasakan banyak hal bersama, tangis canda, tawa sedih, suka dan duka, semuanya telah bepadu dalam kisah kita.

Wahai wanita pembaca surat ku...

Setelah dua tahun berlalu, aku merasa begitu yakin meminta dalam barisan doa , tuhan bolehkah aku bersama dengannya selamanya, bolehkah aku menjadi pelindungnya menjadi imam yang sah di hadapanmu tuhan, ijinkanlah kami bersama selamanya dan mengikat janji suci nan abadi di depan para saksi dan walinya.

Wahai wanita pilihan hatiku, bolehkah aku bertanya kepadamu?

mau kah kau menemaniku, dalam suka dan duka ku?

bolehkah aku sholat selangkah lebih maju di depanmu, dan kau mengikuti gerakku?

bolehkah aku melingkarkan cincin di jari manismu seraya menjabat tangan walimu dan akan ku ucapkan janji setiaku padamu di hadapan para saksi?

maukah kau menjadi ibu dari keturunanku dan bersediakah kau menerima tawaranku untuk setia menggenggam hati bersamaku, duni akhirat.

Maukah engkau wanita pembaca surat ku....

No comments:

Post a Comment