Wahai wanita pembaca surat ku......
terimakasih telah setia menemaniku
selama ini, dan terimakasih ku padamu telah menjadi wanita pilihan hati ku yang
setia menjaga setia ku.
Wahai wanita pembaca surat ku...
Taukah kau saat ku tulis surat ini
ingatan ku kembali pada masa 2 tahun lalu, di mana aku bertemu dan menatap
wanita yang begitu istimewa disana, dan setelah itu aku tak lagi bisa berpaling
dari senyumnya, matanya, suaranya dan semua tentang nya.
Wahai wanita pembaca surat ku...
Dua tahun lalu hingga detik ini
harus ku akui bahwa hanya dialah wanita kedua yang ku sayang dengan dan ku
cinta, dia menjadi wanita teristimewa kedua yang ku punya dalam hidup ku.
taukah kau, sesekali dalam doaku aku beranikan menyebut nama nya, dan seraya
berucap memohon dalam rintihan doa ku pada Nya.
Wahai wanita pembaca surat ku.....
Dua tahun yang lalu mungkin tak
pernah terbayangkan bagi kita, akan mampu bersama melangkah sampai sejauh ini
melewati badai cobaan dan tajamnya cemburu serta curiga, dengan menjaga dan
saling percaya. Dua tahun yang lalu bukanlah waktu singkat bagi kita saling
mengenal dan memahami, selama dua tahun ini kita merasakan banyak hal bersama,
tangis canda, tawa sedih, suka dan duka, semuanya telah bepadu dalam kisah
kita.
Wahai wanita pembaca surat ku...
Setelah dua tahun berlalu, aku
merasa begitu yakin meminta dalam barisan doa , tuhan bolehkah aku bersama
dengannya selamanya, bolehkah aku menjadi pelindungnya menjadi imam yang sah di
hadapanmu tuhan, ijinkanlah kami bersama selamanya dan mengikat janji suci nan
abadi di depan para saksi dan walinya.
Wahai wanita pilihan hatiku, bolehkah aku bertanya
kepadamu?
mau kah kau menemaniku, dalam suka
dan duka ku?
bolehkah aku sholat selangkah lebih
maju di depanmu, dan kau mengikuti gerakku?
bolehkah aku melingkarkan cincin di
jari manismu seraya menjabat tangan walimu dan akan ku ucapkan janji setiaku
padamu di hadapan para saksi?
maukah kau menjadi ibu dari
keturunanku dan bersediakah kau menerima tawaranku untuk setia menggenggam hati
bersamaku, duni akhirat.
Maukah engkau wanita pembaca surat
ku....
No comments:
Post a Comment