Bukan hanya perlu bersabar namun kita di tuntut untuk berlari dan mengejar layaknya jaguar, itulah hidup persaingan dan juga keinginan, dimana banyak dari kita merasa jenuh dan putus asa dengan apa yang menimpa kita, menunggu takdir datang lalu mengikutinya, kadang nasibpun terasa takdir, karena kita tak sepandai itu untuk melawan, berusaha dan terus berjuang agar apa yang kau impikan menjadi nyata dalam kehidupan, belajarlah dari pengalaman, dan mulailah dewasa dengan kegagalan karena di sana ada jejak langkah dari kesuksesan, terkadang kita berhenti berjuang hanyakarena kita tak tau sebatas mana kesuksesan itu ada, bahkan sukses yang kita raih terasa jauh ketika kita putus asa.
sesuap nasi yang kau telan dan seteguk air yang kau minum akan membuatmu merasa kuat untuk sementara, lalu kau akan merasa haus dan lapar kembali , seperti itulah kehidupan, kita selalu merasa kurang dengan apa yang kita miliki, karena siklus terus berlanjut, apa yang kita raih hari ini adalah sebuah catatan yang mungkin akan kita raih di kemudian hari, tapi kegagalan yang kita dapatkan hari ini adalah sebuah gambaran bahwa ada kesuksesan jika kita tak berhenti di sini.tapi jika kau berhenti maka semuanya akan selesai dan hilang.
Kadang keputusan yang kita ambil terlihat lebih manis dari semua yang kita buang lalu saat kita di terpa kesulitan saat itu dunia terasa aneh, dan kita seperti manusia tanpa arah karena lupa dengan tujuan kita, sesaat semuanya terasa indah lalu sirna oleh duka, tanggung jawab yang kau emban atas pilihan yang kau minta tak sejalan dengan irama takdirmu, semuanya berubah seperti petaka dan kau merasa lupa dengan siapa kau harus meminta dan dengan cara apa kau akan kembali pada rel yang kau pilih. fokus pada pilihan terkadang lebih sulit di bandingkan menjadi manusia tanpa tujuan, sesaat kau menjadi berani lalu kau berubah menjadi kurcaci yang kecil di mata mereka.
sebuah keputusan yang kita ambil hanya kita yang tahu arah dan tujuan kita, sampai saatnya nanti mereka akan memberkan penilaiaan, hinaan dan cacian adalah sebuah cambuk pelecut semangat yang tak dapat kau hindari lagi, mereka memandang mu sebelah mata jika kau terus berusaha, namun saat kau bertahta mereka akan tunduk dan hormat, serta memberimu sedikit wibawa.
sedikitlah berbicara saat kau tak berdaya, dan simpanlah itu untuk cerita di hari nanti, kelak kau akan layak di dengar karena kisah mu, bukan deritamu yang kau lalui saat ini, mereka takan perduli, inilah hidup, inilah persaingan, karena hidup terkadang lebih kejam, karena dunia terkadang lebih buram, namun saat mentari datang membawa pelangi kau akan layak untuk membuka kisahmu, pada keluargamu, saudara dan juga pada mereka semua, bahwa takan ada yang sia-sia untuk terus berusaha dan berdoa, hidup ini telah banyak memberi tapi kita kurang pintar memaknai dan mensyukuri, lalu dengan apa kita bisa menjadi manusia yang sejati, tanpa perjuangan dan doa. persaingan akan terus berlanjut sampai saat nanti kau tak lagi dapat di dengar atau di lihat oleh mata kami, tapi kisahmu akan terus di ceritakan dan kau akan menjadi manusia yang seperti apa kelak?
"Hanya waktu yang akan menjawabnya, Seperti apa kita akan di kenang."
No comments:
Post a Comment