Monday, 6 June 2016

DEAR GOD...

Tuhan benarkah semua manusia itu memiliki kebahagiaan tersendiri, lalu dimana letak bahagiaku,? benarkah rasa syukurku kurang, atas nikmat yang kau berikan, atas tangis yang selalu menghiasi wajahku, dan atas derita yang mengikuti gerakku, hari ini kau buat tangis di batinku, aku mulai goyah dan mulai lelah, aku diam dalam persembunyian ini, aku takut menatap duniaku sendiri, aku berlari dari kenyataan menhilangkan rasa sakit yang terus datang, aku menjadi pengecut dan lemah. inikah jiwaku yang kau titipkan pada ragaku, pengecut yang tak pernah berani berlari menghampiri masalahnya sendiri, seorang yang menjauh pergi karena takut dengan dunianya?
Tuhan jika aku kau izinkan memilih bolehkah aku kau berikan sedikit kekuatan untuk melawan kerasnya dunia dan berjalan melawan arus masalahku, menjadi pemenang dalah setiap langkahku, berjalan di atas kakiku sendiri dan tak lagi bersandar pada orang lain, aku ingin pinjam duniamu tuhan dan kembali mengejar akhiratku dengannya, bolehkah aku memilikinya tuhan? deretan hari yang kini tengah ku jalani seperti duri yang terus menusuk-nusuk dalam kaki, seakan perih selalu ku rasakan menatap masalah yang tak terselesaikan. kini aku benar-benar lemah tuhan, dalam dadaku meronta, dan selalu meronta tapi ragaku seperti kaku untuk melangkah.
Aku seperti pengecut yang mulai kalut, beraniku hilang, yang ada hanyalah katakutan akan bayangan masa depan dan masalah yang tak pernah ku tau ujungnya, aku merasa malu menjadi diriku, menjadi manusia yang tak pernah bisa tangguh untuk melangkah, menjadi manusia lemah, dan kini aku seperti manusia tanpa arah yang tak pernah bisa menatap tujuannya.hatiku tak pernah sepi dari jutaan tanya yang selalu menyelimuti, lalu kini mulai terasa aku benar-benar sendiri, sepi, bahkan aku mulai terasa tak lagi memiliki arti, jiwaku yang ku miliki seperti telah berubah asing, hidup yang ku jalani seperti tak lagi ku nikmati.
Tuhan jika aku memiliki mimpi kenapa itu terasa seperti tak berarti lagi, badai ini begitu deras dan kuat, badai ini membuatku tak seimbang, hidupku mulai bimbang, aku ingin tau arah ku melangkah, aku ingin tau kemana tujuanku aku ingin tau di mana letak bahagiaku, benarkah ada bahagia yang kau simpan untuk ku? benarkah ada bahagia yang kau berikan padaku? hari yang kini ku lalui tak lagi indah, aku seperti penonton yang menatap iri pada mereka, aku seperti badut yang selalu jadi bahan tertawaan, lalu ini belumkah cukup untukku? Tuhan kenapa kau beri aku jalan yang begitu sempit dan pelik, aku ingin seperti mereka, aku juga ingin menatap dunia dan menatanya.
Tuhan, jika kau mendengarkan doa yang ku panjat, kenapa kau tak mengabulkannya, kenapa kau lama menjawab doa-doaku ini, kenapa kau terus bermain dengan hancurnya hidupku ini, kenapa? apa aku tak pantas mendapatkan apa yang ku inginkan dan kenapa sekarang aku merasa lebih buruk dari yang lalu kenapa?
jika ada setitik cahaya untuk ku bolehkah aku pinjam atau aku genggam dalam masa sekarang dan nanti, terus bercayaha hingga aku tak lagi mampu melihat mentari, tuhan jika kau memiliki jiwaku ku mohon kembalikan aku kepada dunia yang membuatku bahagia, dan merasa menjadi manusia paling berharga lebih dari harta yang ku punya.

No comments:

Post a Comment