Tuesday 21 June 2016

SESAL KU

Butiran itu tak jatuh begitu saja, setelah menatapruang kosong di ujung mata, seperti sinar gelapmulai merambatmenembus dinding-dinding sunyi. Mata sayu tertutup derasnya aliran air, menatap basah tanah bergunduk berhiaskan bunga segar, dalam mataku tergambar jelas warna tawa dan senyum yang terasa dekat di pelupuk mata, jiwa sosok wanita mulia, yang rela menghabiskan sisa waktu nya hanya untuk sebyuah kebahgiaan permata hatinya, memberi tanpa meminta kembali, dan berharap bahagia tanpa tauseperti apa dirinya nanti.
Surya mulai redup, tertutup awan, dan merendahkan muka mengintip di upuk utara, semilir angin menrpa wajahku sekan memeluk ku dalam sesal yang ku alami, ku tatap sesal tak berujung dalam hatiku, sesak mulai terasa kembali, menatap kosong jiwa yang terlupa.
Seperti sendiri aku mulai melangkah pergi menarik diri meski berat, semua jelas terlihat di mataku kekosongan yang mulai menyelimutiku, sebuah sesal yang tak berujung, sebuah maaf yang tak terucap di bibirku. Saat aku kembali dan mulai berjalan dari sisi gelap yang ku alami serasa semuanya telah berbeda, kekosongan yang ku rasa dalam jiwa.
Tersadar aku pada duniaku yang tak lagi beraga pada genggamanyang selama ini aku kenali, lingkungan yang begitu asing bagiku, rambatan sepi yang begitu meenyayat hati, ku coba menerobos suasana yang sulit untuk ku lewati, sebuah sekenario yang begitu luar biasa yang telah terpapar dalam hidup ku.
Seperti mimpi aku tak lagi tau jalan kembali, laksana tanpa tulang aku tak lagi mampu berdiri dan berlari. aku mulai terbiasa dengan sepi dan sendiri mulai menjadi pendusta yang selalu menipu diri sendiri, terlihat kuat dan tegar namun rapuh dan kosong di dalam, aku mampu tertawa dan tersenyum tanpa makna. ku mulai terasa jiwa yang telah hilang terkubur bersama asa yang sirna di sana, di dalam tanah yang berhiaskan bunga mengering di terpa sang mentari.
Aku mulai terbiasa berjalan tanpa tau arah dan tujuan, membuatku lupa tentang arti pengorbanan dan keagungan dari takdir itu sendiri, lupa tentang kepastian dari garis-garis yang telah di tetapkan, yang tertinggal hanyalah sesal tanpa ujung buah dari perjalanan hidupku dan tamparan yang begitu keras mengoyak langkahku.
Sesekali dalam doaku memanjatkan maaf dan ucapan selamat jalan bagimu, selamat jalan ibu semoga kau bahagia di sana, semoga kau tenang disana asamu tetap ku genggam dan doamu akan menjadi cambuk penolong bagiku. semoga kau bahagia disana jangan kawatirkan anakmu disini aku akan baik-baik saja.
SELAMAT JALAN IBU....

Monday 20 June 2016

Wahai Wanita Pemabca Surat ku

Wahai wanita pembaca surat ku......

terimakasih telah setia menemaniku selama ini, dan terimakasih ku padamu telah menjadi wanita pilihan hati ku yang setia menjaga setia ku.

Wahai wanita pembaca surat ku...

Taukah kau saat ku tulis surat ini ingatan ku kembali pada masa 2 tahun lalu, di mana aku bertemu dan menatap wanita yang begitu istimewa disana, dan setelah itu aku tak lagi bisa berpaling dari senyumnya, matanya, suaranya dan semua tentang nya.

Wahai wanita pembaca surat ku...

Dua tahun lalu hingga detik ini harus ku akui bahwa hanya dialah wanita kedua yang ku sayang dengan dan ku cinta, dia menjadi wanita teristimewa kedua yang ku punya dalam hidup ku. taukah kau, sesekali dalam doaku aku beranikan menyebut nama nya, dan seraya berucap memohon dalam rintihan doa ku pada Nya.

Wahai wanita pembaca surat ku.....

Dua tahun yang lalu mungkin tak pernah terbayangkan bagi kita, akan mampu bersama melangkah sampai sejauh ini melewati badai cobaan dan tajamnya cemburu serta curiga, dengan menjaga dan saling percaya. Dua tahun yang lalu bukanlah waktu singkat bagi kita saling mengenal dan memahami, selama dua tahun ini kita merasakan banyak hal bersama, tangis canda, tawa sedih, suka dan duka, semuanya telah bepadu dalam kisah kita.

Wahai wanita pembaca surat ku...

Setelah dua tahun berlalu, aku merasa begitu yakin meminta dalam barisan doa , tuhan bolehkah aku bersama dengannya selamanya, bolehkah aku menjadi pelindungnya menjadi imam yang sah di hadapanmu tuhan, ijinkanlah kami bersama selamanya dan mengikat janji suci nan abadi di depan para saksi dan walinya.

Wahai wanita pilihan hatiku, bolehkah aku bertanya kepadamu?

mau kah kau menemaniku, dalam suka dan duka ku?

bolehkah aku sholat selangkah lebih maju di depanmu, dan kau mengikuti gerakku?

bolehkah aku melingkarkan cincin di jari manismu seraya menjabat tangan walimu dan akan ku ucapkan janji setiaku padamu di hadapan para saksi?

maukah kau menjadi ibu dari keturunanku dan bersediakah kau menerima tawaranku untuk setia menggenggam hati bersamaku, duni akhirat.

Maukah engkau wanita pembaca surat ku....

Sunday 19 June 2016

SAHABAT VIP

Sahabat, kita memiliki kisah yang begitu hebat, bukan terlahir dari satu keluarga yang sama namun kita bisa saling menjaga rasa, dan saling membantu dalam setiap masalah. candaan dan ejekan yang terkadang menyakitkan namun akan di balas dengan gelak tawa yang mencairkan suasana.
Sahabat, sebaik itukah masa-masa kita dulu, dalam satu naungan dan satu jutuan, walau berbeda gerbong dan kesempatan, kadang kita berselisih faham dalam bercanda, berdebat dalam hal yang sangat remeh, terlihat benci tapi akhirnya tertawa kembali.
Sahabat adalah ikatan kecil yang erat, saling mendukung dan saling suport, dalam satu hal akan berbeda namun tetap saling menjaga, tertawa bersama dan bercerita bersama dalam irama yang berbeda. mungkin ada hal yang bisa kita lupakan namun akan selalu ada cerita tentang kalian, dalam ruang lingkup yang pengap, dalam ikatan sahabat.
Sekarang kita tak lagi bersua dan jarang saling sapa, karena sibuk dengan semua katifitas, dan rutinitas, tapi jika kalian menatap kebelakang tentang sebuah cerita di masa kuliah maka kalian akan ingat dengan senyum dan tawa.
Sahabat selalu ada cerita tentang kalian, tentang semua kegilaan yang sering tak kita sadari, ada sebuah kata yang terlihat buruk namun membuat kita merasa bahagia, itulah kisah, yah kisah sahabat, saling berbagi, saling menghormati, tanpa kita pandang ras, suku atau golongan semua adalah sahabat, semua memiliki karakter yang di butuhkan, bahkan hal terbodohpun akan menjadi hiburan yang bisa jadi sajian yang menyenangkan.
untuk para sahabat disana, sukses selalu untuk kalian jangan lupakan markas terburuk kita, salam satu jiwa dari VIP.

Sunday 12 June 2016

IF YOU LISTEN TO ME




Rindu itu mungkin telah beku di hantam waktu atau membatu seperti terumbu yang bertumpuk di padang lamun, suara rendah dan indah dalam alunan nada dan pandangan riuh menyentuh qalbu, seolah lupa dengan siapa kita berda karena hati tak lagi bercahaya.
Dunia terkadang seperti surga, indah dalam lautan tanpa batas beralas deretan sair tanpa makna, seruan jiwa jiwa seperti musik tak ternilai, penuh makna namun hilang di telan oleh bisingnya keinginan pribadi, lupakah kita dengan mereka yang rindu kata bahagia, lupakah kita dengan mereka yang berjalan di atas gersangnya dunia.
Selongsong peluru yang tak bertuan menyasar tanpa arah, mata terpejam jerit mortil yang menggema melebihi tangisan bayi, dosakah mereka berada dalam damai, kenapa mereka seperti terkekang oleh tuan yang haus akan kekuasaan, mengatas namakan tuhan dan keyakinan, berjalan tegap di atas padang yang tak bertuan, tangisan dan jeritan hanyalah nyayian penikmat perjuangan.
Si kaya dan penguasa berjalan demi langkah yang aman, melihat tanah penuh darah para pesakitan, mereka bukan lagi pejuang, mereka bahkan tak melawan, diam dalam ketakutan dan mulai hilang dalam gelapnya malam. Mereka hanya berjuang untuk hidup bukan mencari kemegahan, kenapa mereka terlihat berdosa jika tetap ada, miskin bukanlah kemauan tapi takdirlah yang memberikan, sadarlah penguasa mereka butuh sebuah pelukan keamanan.
Merah darah yang terus mengalir membuat dunia tuli untuk mendengar dan buta untuk melihat, anak yang seharusnya berjalan di gandebng orang tua kini harus menangis berjalan di ratapan misil, lalu dengan apa mereka akan menjadi dewasa, tak layakkah mereka berada di dunia ini?
Kalian bukan tuhan yang bisa memberikan hukuman, ataupun malaikat yang berhak untuk mencabut paksa keluar jiwa-jiwa yang tak berdosa, sadarlah penguasa, untuk membangun duniamu kau tumpukkan tangis dan derita mereka, mereka hanya ingin hidup, mereka hanya ingin damai.
Dunia bukan hukuman tapi kau buat semuanya seperti neraka, pantaskah kau terlahir sebagai tuan? lalu kenapa kau di agung kan hanya untuk  memberi sebuah penderitaan?
Jika saja kau berada di antara mereka, menangis dan mengais yang kau bisa, mungkinkah kau akan menjadi manusia yang kuat untuk terus bediri diatas dunia ini?
Sadarlah tuan mereka hanya rindu keda,maian, hidup berdampingan dan layak untuk terus bertahan sebagai manusia yang  di sejajarkan, sadarlah tuan.
Lihatlah mereka sekali saja untuk menatap sebuah wajah yang terlupa karena ulahmu tuan, lihatlah wajah kecil memelas ingin tidur di pelukan ibunya dengan iringan doa, bukan dentingan senjata dan jerit putus asa.

Wednesday 8 June 2016

one

semua ada jalannya hanya saja kita tak mengerti kemana arah tujuannya, belajar dari kesalahan dan mulailah menjadi pribadi yang indah dalam menyikapi masalah.
ada orang yang dengan susah payah bertahan hidup dan ada sebagian orang yang bosan dengan hidup, itulah realita, kurang syukur kurang pula kekuatan dalam jiwanya.
jalani apa adanya bahkan kita tak pernah tau rencana apa yang akan kita dapatkan nantinya, setidaknya kita telah mencoba bukan pasrah tanpa berbuat apa-apa.
bila saja waktu lebih baik untuk kita menanti bukan berarti kita disini berdiam diri, lakukan yang kau bisa semuanya akan kau terima, jangan berhenti walau mereka buta dan tak melihat apa yang kau beri, suatu saat mereka akan merindukan mu sebagai orang yang lain.
jika saja semuanya telah berlalu jangan tangisi lagi, mereka hanya memberimu simpati bukan sinergi, terkadang di atas kaki kita kita harus berdiri, tanpa uluran tangan dan juga papahan dari kawan, karena mereka hanya mendengar bukan meresa.
setiap langkah yang kau titih sekarang takan pernah kau jadikan penyesalan jika saja semuanya tak indah cukup jadikan pengalaman bagian dari pembelajaran, penghianatan dan cacian hanyalah krikil kecil yang mencoba menghalangi kakimu, bukan tembok besar penutup jalanmu.
Mungkin sudah waktunya kau berbicara sebagai dirimu bukan berpura-pura sebagai mereka, karena kau takan pernah bisa menjadi mereka sampai saat kau akan menjadi dirimu yang benar-benar mengerti, sekarang biarlah mereka mengerti dirimu jangan lagi kau mengerti mereka.
jika saja waktu berhenti mungkin kau perlu berdiam diri, tapi waktu takan pernah berhenti  berlari, bersamamu atau tidak, waktu tetaplah waktu yang terus melaju tanpa henti, berilah waktu yang baik untuk semua urusan terbaikmu, karena waktu akan berhenti jika kau tak lagi tau tentang waktu.
bukan sebuah kemewahan yang abadi jika kau merasakan bahagia tapi menjadi orang lain lalu kau merasa bahwa bisa menjadi mereka, buang topengmu, kembalilah menjadi dirimu dan waktu akan menuntunmu menjadi dirimu sendiri, jangan malu atau ragu, biarkan mereka anggap lucu tapi suatu saat kau akan di rindu sebagai dirimu bukan yang lain.
satu kata saja yakinlah pada siapa dirimu, biarkan mereka menjadi bayangmu tapi selamanya mereka akan berada di belakangmu bukan lagi di depanmu, mereka yang mengikutimmu bukan kamu yang sibuk mengikuti arah mereka.

Tuesday 7 June 2016

DON'T AFRAID

Kadang kita terlalu takut bermimpi, takut menatap masa depan karena kita selalu pesimis dan berfikir tak mampu, jika saja dulu thomas alva edison takut untuk terus bereksp[erimen maka takan pernah kita lihat lampu bolham menyala, hidup itu sebuah realita mesteri yang perlu dijalani bukan di takuti, jika saja kita terus terkurung dalam ketakutan akan kegagalan lalu dengan apa kesuksesan datang, sempitnya fikiran terbawa oleh arah angin yang berhembus, jika kita membuka lebar jendela maka angin akan semakin kuat berhembus, begitupin jika kau naik di atas pohon yang tinggi maka kau akan merasa angin lebih kuat menerpamu.
Hidup ini hanya sebatas kita belum mati, tapi ada hidup sesudah kau mati, yaitu sesuatu yang bisa di kenang orang, seperti mereka yang yang berani mencoba untuk menemukan yang baru, mereka tak lagi di dunia tapi hasil karyanya terus mewarnai dunia, kadang kita tak tau siapa yang menciptakan dan bagai mana mereka bisa menciptakan dan berhasil membuat penemuan, tentu dengan sebuah percobaan, dan kerja keras, bukan dengan ketakutan dan kepuasan.
Banyak di antara kita yang hanya berfikir puas dengan nilai, puas dengan ijazah, atau sertifikat. padahal semua itu taakan berguna ketika kau tiada, lalu dengan apa kau akan di kenang dan di hargai?
Hidup ini seperti perlombaan tanpa henti, mereka selalu mengikuti dan terus mengikuti, mati itu pasti, tapi hidup yang kau jalani akan menjadi misteri, seperti apa kau akan memaknainya, jangan takut bermimpi, jangan takut menjadi salah, karena dengan salah kita akan tau kapan kita menjadi benar, dan jangan takut memiliki cita-cita tinggi karena di sana ada sebuah harapan yang mungkin akan kau capai.
Kita takan pernah tau seberapa kau pantas dan seberapa kau mampu, tapi satu yang pasti takan pernah salah jika kau mau mencoba dan berusaha, masalah hasil biarkan saja, karena hasil takan adalah hadiah tapi proses selalu mengajarkan kita akan sebuah kenyataan, bahwa manusia memiliki lebih dari sekedar apa yang di fikirkannya, suatu proses akan membawamu kepada sesuatu perjalanan baru, dan disana kau akan belajar tentang kegagalan dan keberhasilan, mencoba bukanlah dosa, tapi kesalahan terbesar manusia adalah berhenti dan takut untuk mencoba.
Sebuah kisah akan jadi suatu cerita ketika kita menjadi orang yang layak di kisahkan, sebuah kesuksesan ketika kita menjadi sebuah kisah yang layak untuk di dengar dan manjadi contoh untuk di ikuti, bukan contoh yang di takuti, putus asa menjadi dilema dan virus yang mematikan dalam berusaha, tapi kenginan yang kuat serta tekat akan mampu merubahnya menjadi obat terkuat.
Teruslah mencoba jangan takutkan hasilnya, tapi takutlah karena kamu tak pernah berani mencoba.

Monday 6 June 2016

"Hanya waktu yang akan menjawabnya, Seperti apa kita akan di kenang."

Bukan hanya perlu bersabar namun kita di tuntut untuk berlari dan mengejar layaknya jaguar, itulah hidup persaingan dan juga keinginan, dimana banyak dari kita merasa jenuh dan putus asa dengan apa yang menimpa kita, menunggu takdir datang lalu mengikutinya, kadang nasibpun terasa takdir, karena kita tak sepandai itu untuk melawan, berusaha dan terus berjuang agar apa yang kau impikan menjadi nyata dalam kehidupan, belajarlah dari pengalaman, dan mulailah dewasa dengan kegagalan karena di sana ada jejak langkah dari kesuksesan, terkadang kita berhenti berjuang hanyakarena kita tak tau sebatas mana kesuksesan itu ada, bahkan sukses yang kita raih terasa jauh ketika kita putus asa.
sesuap nasi yang kau telan dan seteguk air yang kau minum akan membuatmu merasa kuat untuk sementara, lalu kau akan merasa haus dan lapar kembali , seperti itulah kehidupan, kita selalu merasa kurang dengan apa yang kita miliki, karena siklus terus berlanjut, apa yang kita raih hari ini adalah sebuah catatan yang mungkin akan kita raih di kemudian hari, tapi kegagalan yang kita dapatkan hari ini adalah sebuah gambaran bahwa ada kesuksesan jika kita tak berhenti di sini.tapi jika kau berhenti maka semuanya akan selesai dan hilang.
Kadang keputusan yang kita ambil terlihat lebih manis dari semua yang kita buang lalu saat kita di terpa kesulitan saat itu dunia terasa aneh, dan kita seperti manusia tanpa arah karena lupa dengan tujuan kita, sesaat semuanya terasa indah lalu sirna oleh duka, tanggung jawab yang kau emban atas pilihan yang kau minta tak sejalan dengan irama takdirmu, semuanya berubah seperti petaka dan kau merasa lupa dengan siapa kau harus meminta dan dengan cara apa kau akan kembali pada rel yang kau pilih. fokus pada pilihan terkadang lebih sulit di bandingkan menjadi manusia tanpa tujuan, sesaat kau menjadi berani lalu kau berubah menjadi kurcaci yang kecil di mata mereka.
sebuah keputusan yang kita ambil hanya kita yang tahu arah dan tujuan kita, sampai saatnya nanti mereka akan memberkan penilaiaan, hinaan dan cacian adalah sebuah cambuk pelecut semangat yang tak dapat kau hindari lagi, mereka memandang mu sebelah mata jika kau terus berusaha, namun saat kau bertahta mereka akan tunduk dan hormat, serta memberimu sedikit wibawa.
sedikitlah berbicara saat kau tak berdaya, dan simpanlah itu untuk cerita di hari nanti, kelak kau akan layak di dengar karena kisah mu, bukan deritamu yang kau lalui saat ini, mereka takan perduli, inilah hidup, inilah persaingan, karena hidup terkadang lebih kejam, karena dunia terkadang lebih buram, namun saat mentari datang membawa pelangi kau akan layak untuk membuka kisahmu, pada keluargamu, saudara dan juga pada mereka semua, bahwa takan ada yang sia-sia untuk terus berusaha dan berdoa, hidup ini telah banyak memberi tapi kita kurang pintar memaknai dan mensyukuri, lalu dengan apa kita bisa menjadi manusia yang sejati, tanpa perjuangan dan doa. persaingan akan terus berlanjut sampai saat nanti kau tak lagi dapat di dengar atau di lihat oleh mata kami, tapi kisahmu akan terus di ceritakan dan kau akan menjadi manusia yang seperti apa kelak?
"Hanya waktu yang akan menjawabnya, Seperti apa kita akan di kenang."

DEAR GOD...

Tuhan benarkah semua manusia itu memiliki kebahagiaan tersendiri, lalu dimana letak bahagiaku,? benarkah rasa syukurku kurang, atas nikmat yang kau berikan, atas tangis yang selalu menghiasi wajahku, dan atas derita yang mengikuti gerakku, hari ini kau buat tangis di batinku, aku mulai goyah dan mulai lelah, aku diam dalam persembunyian ini, aku takut menatap duniaku sendiri, aku berlari dari kenyataan menhilangkan rasa sakit yang terus datang, aku menjadi pengecut dan lemah. inikah jiwaku yang kau titipkan pada ragaku, pengecut yang tak pernah berani berlari menghampiri masalahnya sendiri, seorang yang menjauh pergi karena takut dengan dunianya?
Tuhan jika aku kau izinkan memilih bolehkah aku kau berikan sedikit kekuatan untuk melawan kerasnya dunia dan berjalan melawan arus masalahku, menjadi pemenang dalah setiap langkahku, berjalan di atas kakiku sendiri dan tak lagi bersandar pada orang lain, aku ingin pinjam duniamu tuhan dan kembali mengejar akhiratku dengannya, bolehkah aku memilikinya tuhan? deretan hari yang kini tengah ku jalani seperti duri yang terus menusuk-nusuk dalam kaki, seakan perih selalu ku rasakan menatap masalah yang tak terselesaikan. kini aku benar-benar lemah tuhan, dalam dadaku meronta, dan selalu meronta tapi ragaku seperti kaku untuk melangkah.
Aku seperti pengecut yang mulai kalut, beraniku hilang, yang ada hanyalah katakutan akan bayangan masa depan dan masalah yang tak pernah ku tau ujungnya, aku merasa malu menjadi diriku, menjadi manusia yang tak pernah bisa tangguh untuk melangkah, menjadi manusia lemah, dan kini aku seperti manusia tanpa arah yang tak pernah bisa menatap tujuannya.hatiku tak pernah sepi dari jutaan tanya yang selalu menyelimuti, lalu kini mulai terasa aku benar-benar sendiri, sepi, bahkan aku mulai terasa tak lagi memiliki arti, jiwaku yang ku miliki seperti telah berubah asing, hidup yang ku jalani seperti tak lagi ku nikmati.
Tuhan jika aku memiliki mimpi kenapa itu terasa seperti tak berarti lagi, badai ini begitu deras dan kuat, badai ini membuatku tak seimbang, hidupku mulai bimbang, aku ingin tau arah ku melangkah, aku ingin tau kemana tujuanku aku ingin tau di mana letak bahagiaku, benarkah ada bahagia yang kau simpan untuk ku? benarkah ada bahagia yang kau berikan padaku? hari yang kini ku lalui tak lagi indah, aku seperti penonton yang menatap iri pada mereka, aku seperti badut yang selalu jadi bahan tertawaan, lalu ini belumkah cukup untukku? Tuhan kenapa kau beri aku jalan yang begitu sempit dan pelik, aku ingin seperti mereka, aku juga ingin menatap dunia dan menatanya.
Tuhan, jika kau mendengarkan doa yang ku panjat, kenapa kau tak mengabulkannya, kenapa kau lama menjawab doa-doaku ini, kenapa kau terus bermain dengan hancurnya hidupku ini, kenapa? apa aku tak pantas mendapatkan apa yang ku inginkan dan kenapa sekarang aku merasa lebih buruk dari yang lalu kenapa?
jika ada setitik cahaya untuk ku bolehkah aku pinjam atau aku genggam dalam masa sekarang dan nanti, terus bercayaha hingga aku tak lagi mampu melihat mentari, tuhan jika kau memiliki jiwaku ku mohon kembalikan aku kepada dunia yang membuatku bahagia, dan merasa menjadi manusia paling berharga lebih dari harta yang ku punya.

IBU, MAAFKAN AKU

Semuanya baik-baik saja bu, semuanya bisa aku lewati, semuanya bisa aku jalani, semuanya baik-baik saja bu.
Aku tau ibu pasti kawatir di sana, jangan cemas ibu aku baik-baik saja, hanya semuanya terasa sedikit berat akhir-akhir ini, studyku seperti duri yang menusuk kakiku, menahan berat langkahku, ibu jangan kawatir aku pasti bisa terus melangkah bu, walau sedikit berat bagiku, aku yaqin bisa, bu jika nanti aku pulang aku ingin sekali bercerita seperti dulu, melihat ibu tersenyum, tertawa, dan bahagia juga bangga. bu maafkan anakmu yang manja, jika sampai saat ini belum bisa pulang, anakmu kangen tapi di sini aku harus terus berusaha walau sedikit sulit, bu maafkan anakmu yang belum mampu mewujudkan mimpimu, belum mampu membuatmu bangga, tapi aku yaqin suatu saat nanti aku pulang dan bisa menatapmu kembali, bu maafkan anakmu yang manja ini, karena sampai saat ini masih terlalu kekanak-kanakan, maaf ya bu anakmu belum bisa menjenguk.
Ibu maafkan anak manjamu ini, karena sampai saat ini masih menjadi beban bagimu, maafkan aku ibu, aku terlalu manja padamu sampai-sampai aku lupa bahwa aku laki-laki yang harus memiliki tanggung jawab terhadap diriku sendiri, maafkan aku ibu jika aku masih belum bisa pulang menjengukmu, aku akui aku sangat manja dan butuh ibu di sini, saat ini aku sangat rindu ibu. Ibu maafkan anakmu yang manja ini ya......
Ibu, aku selalu kangen ibu, aku selalu rindu ibu, aku selalu sayang ibu, sekali lagi maafkan aku ibu.
Bu...
jangan kawatir ibu aku pasti pulang, hanya saja bukan sekarang, anak manjamu belum bisa pulang, ibu baik-baik di sana, ibu jangan nangis lagi, ibu yang tenang ya.
Bu....
bayak hal yang ingin aku ceritakan padamu, ibu aku merasa cengeng saat jauh darimu, aku hampir menangis setiap hari karena kangen sama ibu, bu kalau nanti aku pulang boleh kah aku cerita kepadamu, betapa sulitnya aku jauh darimu, betapa rindunya aku saat tak lagi bisa mendengarmu, ibu aku kangen sama ibu, aku kangen.
Ibu....
maafkan anak manjamu, maafkan aku yang tak bisa mengantarmu keperistirahatan terakhirmu, maafkan aku yang tak bisa memelukmu saat terakhir, dan tak bisa menemanimu saat terakhi, dan tak mendengar kata terakhirmu.
hari ini aku menangis karena rinduku padamu, ingetanku tertuju padamu sebuah kisah yang selalu aku rindukan, sebuah kisah yang hanya bisa aku kenang, perjuangan seorang wanita tanpa rasa lelah untuk buah hatinya, dan aku merasa banyak berhutang atas dirimu, sedangkan aku takan pernah mampu membalas secuilpun dari kasih sayangmu.
IBU....
maafkan anak manjamu ini, samapai saat ini janjiku dan inginmu belum terpenuhi, hal yang mungkin membuatmu tersenyum disana, tapi semuanya terasa berat ibu, ingin rasanya aku bercerita banyak bersamamu, di pangkuanmu, dan mulai terlelap dalam dekapmu, tapi aku tau itu hanya mimpiku, dan kini aku harus berjuang menghadapi mimpiku, untuk menatap senyummu di surga sendiri, doa dan harapan itu masih ku genggam erat semoga aku mampu mewujudkannya. aminn