Saturday, 26 March 2016

BAHAGIALAH DENGAN SYUKUR

Bahagia, seperti apa itu bahagia?, apa mereka yang selalu tertawa? apa mereka yang tak pernah merasa gagal? atau mereka yang tek pernah merasakan perihnya hidup? lalu apa warna bahagia itu, dimana bahagia itu, dan dengan apa kita mengambil bahagia itu? Kita sering bertanya kebahagiaan hanya saat kita menerima kegagalan dan kenestapaan, pada saat kita tega berjalan, dan tertawa senang, kita tak lagi memikirkan kata bahagia, kita sering lupa bahwa bahagia itu bukanlah apa atau dimana, dan bagai mana, tapi bahagia itu sebuah rasa yang berbeda, dimana kau merasa bahwa hidup ini terasa lebih nyaman dan cukup, tanpa ambisi dan iri.
Kita sering lupa dengan cara tertawa ketika ambisi dan mimpi kita terasa nihil, lalu kita membenci keadaan, dilema dalam suasana, dan hilang separuh semangat dalam jiwa, kita sering lupa bahwa kita pantasnya bersyukur, usaha hanyalah sebuah jalan gelap yang kita lalui, dan sukses adalah tujuan akhirnya, lalu kenapa kita menyalahkan takdir saat kakimu terluka karena jatuh di jalan itu? bukankah kau tau resikonya jika berjalan dalam gelap, dan kau tau jatuh adalah hal biasa dalam hidup? pantasnya kita menjadi manusia yang kuat jika kita terbiasa terjatuh di jalan yang kita pilih untuk kita lalui, lalu disanalah kita di tuntut untuk berhati-hati, meraih mimpi bukan hanya sekedar menacapainya, tapi juga bagai mana kita bisa berproses dan
meraih mimpi kita, bukankah ketika kau gagal pun kau telah menajadi manusia pemberani? ya manusia dengan keberanian untuk memilih jalan yang kita inginkan walau terasa gelap dan jauh.
Dalam perjalanan proses kadang kita mendapat kan hal yang kita tak menduganya, seperti oase di gurun, kita menemukan secuil kebahagiaan dalam berproses, kita menemukan jalan lain yang indah, dan tak jarang kita jadi lebih tau dan sadar akan jalan mana yang akan kita pilih selanjutnya, karena hidup ini bukan sekedar hasil belaka, tapi bagai mana cara kita mencapainya, perbandingan kecil, jika kau bukanlah seorang yang bermateri, engkau akan merasa bahagia dan senang jika kau mendapat sedikit uanng untuk melanjutkan hidup, tapi bagaimana jika kau orang kaya? kau tak lagi berfikir kearah sana tapi kau akan berfikir tentang bagaimana kau menjadi lebih kaya dan lebih lagi, karena untuk urusan makan kau hanya tinggal memilih dimana, bukan bertanya makan apa?
lalu kita masih menanyakan dimana kebahagiaan itu? terasa primitif jika kita menayakan hal itu sesungguhnya, karena pada dasarnya tarap kebahagian manusia itu berbeda-beda, tapi ada satu hal yang membuat manusia merasa lebih bahagia dan di harapkan selalu ada, yaitu mengharap nafas masih bisa kembali, setelah di hempas pergi, karena itu satu-satunya tolak ukur kesuksesan manusia yang tak bisa di pungkiri, karena jika kau kaya dan bermartabat tapi jika kau lupa cara bernafas maka takan ada gunanya hartamu, dan jika kau merasa bahagia karena memiliki semua yang kau inginkan lalu kau berhenti bernafas apakah kau merasakan bahagia?
Bahagia itu seperti kulit ari yang tipis, dan terbungkus rasa syukur atas nikmatnya, lalu dilanjutkan dengan usaha dan doa, untuk mencapai semua yang kita impikan, sabarlah dalam berproses, dalam hidum yang penuh drama, karena itu hanyalah sebuah perjalanan, karena kebahagiaan yang patut kau syukuri sebenarnya ada;lah kau masih memiliki nafas di pagi hari saat kau terbangun, dan jantungmu masih memompa normal aliran darahmu, syukuri itu dan jadikan itu sebuah kebahagiaan yang luar bisa dalam hidupmu, jangan kau meminta lebih atau pun iri pada mereka yang memiliki segalanya jika kau lupa dengan hal kecil yang harusnya lebih kau syukuri bukan kau kufuri, mulailah berfikir positif dalam hidup, dalam usaha, gagal itu ada tapi tetaplah bahagia karena kau memiliki syukur karena masih di beri hidup sampai saat itu.

No comments:

Post a Comment