Thursday 15 September 2016

ENTAH APA ENTAH SIAPA

Terkadang kita cukup bahagia dengan hal sederhana yang kita punya, sampai akhirnya datang pembanding yang mengusik diri kita, ya orang ketiga, ke empat atau seterusnya, lalu kita lebih banyak mendengar mereka daripada apa yang kita yaqini sebagai sebuah kebahagiaan, dengan lantang kita lari dan berharap kebahagiaan yang lebih, lalu sampai satu titik kau akan sadar bahwa berjuang tak sebercanda itu, tak seperti lidah yang mudah untuk berucap, atau tulang bengkok yang tak mampu lurus.
Kita selalu punya pilihan untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan diri kita, tapi jangan lupa pada siapa kau akan merasa lebih nyaman, dan buatlah dia yang telah menyamankan mu lebih nyaman di sampingmu, karena hubungan tak semudah itu, terkadang yang kita butuhkan adalah sendiri dan diam dalam renungan hati bukan mendengar dengan telinga kiri, lalu kau mengambil perbandingan dengan kebahagiaan orang lain, hidup tak semudah itu, bener kita perlu mencari kebahagiaan tapi ada kalanya badai cobaan datang menghampiri untuk sekedar menyapa, sebarapa kuat kita menjaga, bukan seberapa hebat kita berlari dan meninggalkan pasangan yang tengah tertati-tati.
Mulailah belajar dewasa untuk berjuang jangan bermain, api yang kecil mungkin terasa menyenangkan tapi angin yang besar akan membuatmu terbakar, bukan hanya kau yang menyesal tapi semua orang pun akan ikut di dalamnya, sampai titik itu kau akan tau bahwa hidup itu perlu sebuah kekuatan, jika kau merasa jauh dengan nya maka cobalah bersikap lebih lembut dan meyaqinkannya bukan pergi dengan yang lain, luka takan sembuh hanya karena kau membasuhnya dengan air garam, luka yang dalam akan terus membekas sampai kapanpun, mungkin saat ini kau merasa di atas karena banyak yang menginginkanmu, tapi suatu saat kau akan tau seperti apa rasanya jatuh di kubangan lupmpur yang busuk, sampai tak satupun seseorang yang mau menjamahmu.
Sekali lagi jangan kau menabur kebencian, mengajari kebencian hanya melahirkan dendam, dalam dendam hanya akan menambah luka yang dalam, bisa saja kau tertawa saat melihat dia terluka, dan merasa menang karena telah membuatnya sengsara, tapi inget waktu terus berputar dan waktu lebih cepat akan memberimu pelajaran berharga, sekarang kau tertawa tapi tidak untuk esok hari, itulah fitrah manusia, kadang kita hanya merasa kitalah yang berkuasa, tak semudah itu dalam mengambil sebuah keputusan.
Kadang kita merasa puas dengan apa yang kita lakukan tanpa sadar kita telah membuat kekacauan, mengukur semuanya dengan sebuah kemenangan, lalu kita merasa bangga karena orang yang kita hancurkan tanpa melawan, hidup tak sesederhana itu kawan, hari ini kau merasa jadi ratu atau raja, esok belum tentu, menghancurkan barang lama dan membuat barang baru yang kau anggap lebih berwarna, lalu kau suka karena perbandingan itu, bersiaplah menyesal seumur hidup.mungkisn saat ini kau merasa puas dan bangga memiliki nya tapi suatu saat kau akan merasa lebih hina dengan apa yang kau lakukan sekarang, mungkin saat ini kau tertawa bak menonton drama namun suatu hari kau akan ingat dengan hal ini dan tangismu tiada henti.

No comments:

Post a Comment